zwani.com myspace graphic comments
.......Napas Kehidupan Adalah Keyakinan........

Senin, 31 Maret 2008

MAHASISWA DAN POLITIK

By. Gery
Mahasiswa adalah orang-orang yang di anggap kaum intelek muda yang di persiapkan untuk memegang kendali negri ini, dengan segudang ilmu yang di dapat di bangku kuliah dan kemampuan itelektual yang lebih mereka dianggap bisa mengontrol roda pemerintahan, kita patut acungi jempol karena sudah dibuktikan dengan jatuhnya mantan orang no. 1 di Indonesia pada masa pemerintahan orde baru, dibaringi dengan keyakinan dan keberanian serta intelektual mereka membuktikan pada dunia bahwa mereka bukan hanya sekelompok anak muda yang mengali ilmu dan Cuma duduk dikelas tempat mereka belajar tetapi juga bisa berkarya untuk tanah airnya.
Seiring kemajuan percaturan politik di negeri ini, banyak hal yang telah berubah dari mahasiswa, banyak polemik yang tergambar di dalamnya, karena mulai di tanamkannya paham politik baru terhadap mereka, sehingga apa yang menjadi tongak perjuangan sudah tidak di pegang lagi.
Orang-orang yang dianggap tokoh sekaligus bapak bagi mahasiswa pun hilang seperti di telan bumi, tidak ada lagi tempat untuk berpijak bagi mereka, jalan yang tadinya lurus mulai berkelok-kelok, mereka mulai di ombang-ambingkan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan, sungguh teragis memang namun inilah keadaan yang harus di hadapi.

Siang itu aku melewati bundaran bambu kuning di jalan Ahmad Yani Pontianak, tiba-tiba jalan menjadi macet, saking penasarannya aku bertanya-tanya dalam hati ku, kejadian apa yang ada di depan sana, perlahan aku menyelinap dengan sepeda motor di antara mobil-mobil, tak lama terdengar teriakan dan yel-yel di kumandangkan serta panji-panji dikibarkan, seakan menabuh genderang perang dalam pertempuran, tak kalah hebatnya blokade coklat pun mulai dibentuk untuk menahan masa dari mahasiswa, tetapi tidak membuat masa dari mahasiswa mundur, bahkan mereka dengan kekuatan yang ada berusaha menembus barisan pagar betis dari kepolisian, adu mulut sarta ejek –mengejek pun mulai terjadi , aksi dorong- mendorong pun dilakuakn, tak lama terdengar suara Dor…dor….dor, rupanya tembkan peringatan untk menyuruh mahasiswa mundur, namun para mahasiswa seperti tak pernah terusik dengan suara nyaring tembakan itu. Sehingga membuat aparat kepolisian tanpa ragu melayangkan rotan yan di pegang mereka di tubuh para mahasiswa, buk…buk…buk sayup-sayup terdengar di telinga ku, korban pun mulai berjatuhan, ada yang pingsan dan ada pula yang terluka.
Inilah masalah yang dihadapi belakangan ini, tanpa disadari oleh mereka, mereka telah dimanfaatkan oleh para elit politik, karena mahasiswa adalah objek yang sangat strategis untuk di garap, pasilitas pendukung ada di dalamnya, mulai dari keintelektualan, umur, dan kemampuan, serta masih awamnya pemikiran mereka tentang politik, mengapa tidak ada Pembina dan bimbingan oleh mereka-mereka yang di anggap mampu, padahal mahasiswa adalah omset terbesar bagi negeri ini, yang di persiapkan untuk melanjutkan roda disegala bidang terhadap negeri ini.


menurut Ari, S.Pd seorang mantan aktifis BEM UNTAN yang baru menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan di UNTAN, demo sebenarnya tidaklah jelek karena kawan-kawan mahasiswa ingin menyuarakan tuntutan masyarakat yang selama ini terpingirkan oleh pemerintah, Cuma kadangkala tanpa disadari kawan-kawan, ada yang menunggangi gerakan-gerakan ini sehingga yang tadinya murni perjuangan mahasiswa, lalu berubah menjadi muatan politik, dari pengalaman ini tadi kawan-kawan merubah system pergerakan, kawan-kawan lebih selektif dan sangat hati-hati dalam mengambil keputusan untuk pergerakan. Karena kejadian yang sudah-sudah banyak sekali korban yang berjatuhan padahal yang di suarakan hanyalah kepentingan oknum-oknum semata, yang sangat menyakitkan ketika adanya musuh dalam selimut didalam kelompok kita sendiri.
Sedangkan menurut Petrus mantan aktifis STKIP Pontianak, untuk turun menyuaraan aspirasi, mereka sangatlah selektif dan harus mempunyai kejelasan apa tujuan dari perjuangan mereka, murni atau semata-mata kepentingan oknum-oknum, ketelitian dan kselektifan lah yang di perlukan supaya kawan-kawan bisa memilah mana yang benar-benar murni dan mana yang hanya kepentingan oknum, karena kawan-kawan belajar dari pengalaman juga, sama dengan yang di utarakan oleh Ari.


Sebenarnya demo tidaklah jelek karena suatu tindakan perjuangan untuk masyarakat yang hak- haknya dirampas, mahasiswalah yang mampu meneriakan hal itu, namun keintelektualan mereka terkadang dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang mempunyai kepentingan. sehingga unsur kebenaran dan kemurnian di dalamnya secara perlahan terkikis habis, yang ada hanyalah muatan-muatan politik dan kepentingan pihak-pihak tertentu, ditambah lagi profokasi /cuci otak, yang menjadikan penyimpangan dan pengkaburan makna kemurnian perjuangan itu sendiri, sehingga yang di perjuangkan mereka terlihat mempunyai isi namun kosong, bahkan ada yang tidak tahu sama sekali apa yang sesungguhnya mereka perjuangkan dikarenakan takut pada senior atau hanya karena solidaritas, belum lagi para elit politik megiming-imingi segala kemewahan, inilah yang membuat keintelektualan mereka padam padahal belum tentu segala hal yang di iming-imingkan itu akan di penuhi.

Ketelitian dan kejelianlah yang harus di utamakan, satu yang pasti masyarakat akan selalu mendukung atas perjuangan dan jerih payah kawan-kawan mahasiswa dalam memerangi ketidak adilan bagi masyarakat.“Kepalkanlah Tinju mu keawan, Kibarkan Bendera Keadilan, Teriakan Suara Kebenaran”

baca selengkapnya..

HUTAN ADALAH HIDUP KU


Hijaunya pepohonan rimbunyan denaunan membuat aku betah di dalam nya, udara yang segar kicauan burung yang merdu serta gemercik air pegunungan mengalur merdu ditelingaku, tidak ada hingar bingar yang ada hanyalah ketenangan yang ada. banyak kenangan disana yang tak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, terkadang untuk menghabiskan masa sengang ku, aku berada disanan dengan membawa sebatang pancing aku menikmati alam, sunguh indah.
Seperti biasa sepulang sekolah aku dan temn-teman kecil ku selalu bermain di tengah hijaunya hutan maklumlah karena aku hidup dan tingal di sebuah dusun yang kecil nama dusun ku dusun paci sekitar 1Km dari kota kecamatan, bagi ku htan adalah segalanya karena separuh penduduk di dusun ku hidup melalui hasil hutan.


Memasuki tahun 90-an, perambahan hutan pun sudah mulai terjadi dimana-mana, termasuk hutan dimana aku dan kawan-kawan ku semasa kecil menghabiskan waktu bersama, sedikit demi sedikit hutan itu berubah menjadi lahan yang kosong tak satu pun batang kayu yang besar di temui, hanya rerumputan dan ilalang saja yang tumbuh, memang sungguh teragis namun itulah kenyataannya hutan yang tadinya tempat untuk hidup, kini berubah menjadi lahan tandus yang gersang, tapi ada keanehan yang terjadi ketika pemerintah mengeluarkan peraturan daerah tentang illegal loging, para perambah hutan pun mulai mengkambing hitamkan penduduk, seolah-olah penduduklah yang membabat habis hutan itu, dengan alasan ladang berpindah, padahal kalau kita melihat kejadian yang ada di lapangan sama sekali alasan itu tidak masuk diakal sehat kita, karena masyarakat hanya mengunakan sistem tradisional yang diterapkan turun temurun oleh nenek moyang mereka, dan sangat tidak mungkin kalau masyarakat mampu mengeloloa lahan beratus-ratus hektar luasnya, itulalah fnomenan yang terjadi ibarat kata pepatah “sudah jatuh tertimpa tanga” , penertiban lahan berpindah pun mulai di galakkan oleh pemerintah sehingga timbul masalah baru yang sangat mendasar di kalangan para petani tradisional karena tidak ada lagi lahan untuk bertani, sehingga timbul masalah kekurangan pangan yang,
Siapa yang harus disalahkan masyarakat, para perambah hutan/illegal loging, atau pemerintah?..............
Beragam tangapan yang beredar, mulai dari kalangan masyarakat LSM sampai pemerintah, namun tanggapan hanyalah tangapan tidak ada solusi kongkritnya karena kurangnya tindakan teknis yang dilakukan di lapangan.

Fenomena yang selama ini sebenarnya tak perlu terjadi kalau kita bisa menyikapinya dengan baik dan adanya komunikasi yang terjalin baik antara masyarakat dengan pihak-pihak terkait, untuk penangulangan harus di adakan reboisasi penghijauan kembali serta kroscek berkala di lapangan baik dari pihak terkait maupun dari masyarakat itu sendiri, sehingga tidak ada ketimpangan dan kesenjangan yang selama ini selalu timbul seperti firus.

baca selengkapnya..

DENGAN SETETES AIR AKU HIDUP


Ia hidup ditengan gersangnya bebatuan, namun tetap cerah dan mempu mempertahankan hidupnya walau hanya sekelompok kecil saja namun mampu mengalahkan sebuah batu yang besar, halus dan lembut itulah gambaran yang ada pedanya.
Sesekali ku amati sambil ku berfikir begitu kautnya ia bertahan dengan hanya setetes air saja ia mampu untuk melanjutkan hidupnya, sungguh kemampuan yang luar biasa, aku banyak belajar tentang hidup darinya.

Nama tumbuhan itu Lumut, Tumbuhan lumut merupakan sekumpulan tumbuhan kecil yang termasuk dalam divisio Bryophyta (dari bahasa Yunani bryum). ia mempunyai keunikan tersendiri dari tumbuhan lain karena lumut mampu hidup di mana saja, sekalipun di atas bebatuan mereka sanggup untuk mempertahankan hidupnya.

Tumbuhan lumut merupakan tumbuhan pelopor, yang mampu tumbuh di suatu tempat sebelum tumbuhan lain mampu tumbuh. Walau ukurannya kecil tetapi ia bisa membentuk koloni dan dapat menjangkau area yang luas. sedangkan jaringan tumbuhan lumut yang mati bisa dijadikan sumber hara bagi tumbuhan lumut lain dan dapat memberi kehidupan baru bagi tumbuhan lainnya.Tumbuhan lumut memiliki peran dalam ekosistem sebagai penyedia oksigen dan berfungsi sebagai penyimpan air karena sifat selnya yang menyerupai spons, kelebihan lainya tumbuhan lumut mampu menyerap polutan.
Banyak manfaat yang bisa di dapat dari tumbuhan lumut, selain bisa dimanfaatkan sebagai ornamen tata ruang. Ada beberapa spesies juga bisa digunakan sebagai obat kulit dan mata salah satunya adalah spesies Sphagnum.

Masih banyak lagi yang bisa digali dari alam, yang pasti alam bias menjadi guru karena banyak ilmu yang tersimpan di dalamnya.

baca selengkapnya..
revolution

Always